Sabtu, 23 Maret 2013

Pendidikan di Asia Harus Merespon Persaingan Dunia

TRIBUN - Kerjasama antar negara-negara Asia akan semakin menempatkan Asia sebagai kawasan terbuka yang begitu dahsyat untuk percaturan ekonomi, politik, sosial budaya dan khususnya keterbukaan dalam bidang pendidikan.

Konsentrasi pendudukan dunia yang lebih dari 60% berada di kawasan Asia merupakan potensi besar bagi terjadinya persaingan dan demand pendidikan yang harus direspon khususnya oleh pendidikan tinggi dalam bentuk diversifikasi program dan layanan. Demikian diungkapkan Rektor UPI, Pro Sunaryo Kartadinata pada acara One Asia Convention Bandung 2013 "Towards the Asian Community" di Gedung Asia Afrika, Sabtu (23/3).

Menurutnya, mobilitas pendudukan di kawasan Asia dari satu negara ke negara lain akan semakin tinggi dan menjadi sebuah keniscayaan. Kekuatan negara-negara Asia untuk menjadi Masyarakat Asia Raya (MAR) pada tahun 2015 akan semakin mendorong mobilitas penduduk yang akan berdampak kepada berbagai aspek kehidupan, terutama pendidikan tinggi dan dunia kerja yang akan dapat dimasuki oleh siapa pun dan dari negara manapun.

"Dukungan infrastruktur, terutama teknologi informasi, kelembagaan antar negara, dan hubungan orang per orang antar negara akan semakin memperkuat tumbuhnya Masyarakat Asia Raya," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengunjung Yang Baik Selalu Meninggalkan Komentar